(cc) Mantan Sekda Kabupaten Mojokerto, Drs.H.Suhariyono, Meninggal Dalam Kesederhanaan Covid 19 (cc)

Selamat Jalan Bapak Drs.H. Suhariyono, Contoh Pejabat Sederhana Jauh Dari KKN Dan Aji Mumpung


Bandung, Informatika NewsLine (24/4/2021)
Drs.H. Suhariyono, Mantan Sekda Kabupaten Mojokerto era Bupati Machmoed Ibnu Zain, meninggal dunia, setelah dua hari berjuang dalam kondisi Positif Covid-19. Drs.H. Suhariyono meninggal pada Sabtu (24/4) pagi sekitar pukul 07.30 di Ruang Perawatan Isolasi Rumah Sakit Sakinah Kabupaten Mojokerto.

Suhariyono adalah termasuk salah satu pejabat teladan di lingkungan Kabupaten Mojokerto yang memberikan contoh bagaimana memiliki jabatan akan tetapi tetap menjaga diri dari keserakahan dan aji mumpung jabatan. Salah satu pameo yang dipakai oleh Suhariyono adalah tidak malu belajar dari kesuksesan orang lain dan sebisa mungkin menghindari KKN.

Untuk menunjukkan dedikasi pada semangat hidupnya itu, bahkan Suhariyono tidak sungkan-sungkan bertindak tegas kepada keluarga sendiri, jika terindikasi melakukan KKN. Bahkan dalam perjalanan karirnya Suhariyono pernah memperkarakan salah satu kepala Dinas Kabupaten Mojokerto yang kebetulan adalah keluarga dekat nya sendiri. Meskipun ternyata perkara yang diusut adalah perkara fitnah yang tidak pernah terbukti. Tindakan tanpa pandang bulu ini tentu saja membuat mereka yang tidak bersalah menjadi salah tingkah, karena bahkan tindakan yang dilakukan oleh Suhariyono yang hanya berdasarkan indikasi bukti awal yang bahkan dibuat oleh para pemfitnah untuk keuntungan pribadi. Semangat yang boleh dipuji sekaligus menunjukkan bahwa tidak pernah ada gading yang tak retak. Sebagai manusia biasa bahkan posisi pejabat Suhariyono pun menunjukkan bisa dikelabuhi oleh mereka yang lihai dan pandai mengelabui dan bermain data.

 

Baca Juga : Selamat Jalan Pak Machmoed Zain, Selamat Menempuh Kehidupan Di Alam Yang Baru  

 

Suhariyono juga memiliki sikap yang berani meminta maaf, saat terbukti bahwa kesalahan itu berasal dari informasi yang salah yang dia terima, dan bukan berasal dari fakta yang sebenarnya. Sifat terpuji seperti ini patut diacungi jempol dan mungkin bisa dijadikan teladan oleh para oknum pejabat negara yang saat ini bahkan tidak malu-malu untuk melakukan KKN, berbagi kekuasaan dan jabatan untuk keluarga, aji mumpung dan aksi unjuk kekuasaan yang meraja lela. Bahkan setelah tahu kesalahan ada di pihak dirinya, malah mencari-cari alasan sana sini, tidak berani mengakui kesalahan seperti yang dicontohkan oleh Suhariyono. 



Mantan Pejabat karir Kabupaten Mojokerto lulusan FKK (sekarang berubah menjadi FIA, Fakultas Ilmu Administrasi ) Universitas Brawijaya Malang Tahun 1980 an itu meninggal pada usia 76 tahun. Sepanjang karirnya Suhariyono pernah menjabat juga sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Kepala Inspektorat Kabupaten Mojokerto, Camat Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, dan beberapa jabatan strategis lain di Kabupaten Mojokerto.

 

Sejak masa kecilnya Suhariyono hidup dalam kesederhaan dan keprihatinan yang tinggi. Saat usia sekolah SMP kelas 1, Suhariyono kecil telah ditinggal meninggal oleh Ibundanya. Kesibukan ayahnya yang menjadi Kepala Desa di Sekitar Kabupaten Sidoarjo, setelah ibunya meninggal, membuat Suhariyono kecil hidup sengsara, bahkan mungkin lebih tepat dikatakan terlunta-lunta. Demikian juga 7 orang saudaranya yang masih kecil-kecil. 

 

Sejak usia masih muda itulah Suhariyono akhirnya menjadi Kakak tertua yang mengurus seluruh kehidupan adik-adiknya. Suhariyono menggantikan fungsi Ibu dan bahkan ayah untuk seluruh adik-adiknya. Berani belajar dari kesuksesan orang lain dan tidak melakukan KKN adalah pameo yang akhirnya membuat 7 saudara Suhariyono pun sukses. Semua saudaranya berhasil menamatkan pendidikan tinggi dengan dukungan penuh dan support Suhariyono, sebuah prestasi yang bahkan saat ini jarang berhasil diraih.

 

Suhariyono meninggalkan seorang istri yang juga dalam kondisi positif terinfeksi Covid 19, dan beberapa anak, cucu, dan bahkan cicit. Salah satu anak kebanggaan Suhariono saat ini juga menjadi pejabat penting di Perusahaan Multinasional Cevron.(R Permadi, dari berbagai sumber) 

 

Lihat News Up Date Informatika NewsLine

Baca Juga

Ratusan Pejabat Kunci Di 100 Lebih Pemda, Positif Covid-19

Lihat : Data Lengkap Pejabat Pemda yang terkena serangan Covid-19.