Penyekatan Iedhul Fitri Di Jalur-Jalur Alternatif

Bandung, Informatika Newsline (07/05)

Penyekatan jalan oleh aparat Polri, TNI, dan Satpol PP, menjelang Iedhul Fitri 1442 mulai dilakukan di tengah upaya besar-besaran mudik lebaran oleh masyarakat. Larangan mudik diberlakukan dari tanggal 6 Mei sampai dengan tanggal 17 Mei 2021 di seluruh Indonesia. Sementara itu ketentuan tentang pengetatan perjalanan berlaku sebelum nya dari tanggal 22 April-5 Mei 2021 dan setelah jadwal Lebaran 18 Mei-24 Mei 2021.


Sebagian masyarakat masih berusaha tidak memperdulikan himbauan agar tidak mudik lebaran sebagaimana yang telah dilarang oleh pemerintah, terkait dengan masih sangat tingginya korban Covid-19 di Indonesia. Data dari Departemen Perhubungan menyebutkan ada 18 juta pemudik yang siap bergerak. 

Salah satu sumber Informatika Newsline memberikan informasi melalui goup media sosial kondisi terminal Leuwipanjang Bandung yang terlihat sangat sepi dari bus-bus antar kota antar Provinsi yang biasanya memenuhi Terminal. Penyekatan juga dilakukan di beberapa lokasi di Provinsi Jawa Tengah untuk mencegah para pemudik dari luar kota mermasuki kota-kota di Jawa Tengah. 


BACA JUGA : Penyekatan Jalur Lalu Lintas Menjelang Iedul Fitri 1442


Penyekatan juga dimulai di area keluar masuk Jakarta.

 

 








Upaya penyekatan yang dilakukan tidak saja di jalur utama antar Provinsi, bahkan jalur-jalur alternatif kecil antar Kota Kabupaten juga dilakukan. Koresponden Informatika Newsline Jawa Timur memberikan laporan mengenai penyekatan jalur di beberapa jalan lokal Kabupaten Jombang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto,  Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. 





Pembentukan rayon-rayon kota diantaranya dibuat untuk Kabupaten Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan juga rayon Mojokerto, Jombang, Surabaya. 

 

Akibat penutupan akses jalan-jalan alternatif ini berdampak juga pada lokasi-lokasi jual beli dan warung pinggir jalan di beberapa lokasi. Tampak dalam gambar beberapa lokasi warung pinggir jalan yang biasanya ramai dipenuhi pengunjung di sekitar wilayah Kali Brantas Kabupaten Sidoarjo. Warung warung menjadi sepi pengunjung. Beberapa penjual warung pinggir jalan yang dihubungi oleh Informatika Newsline menyatakan penyesalannya atas penutupan akses jalan-jalan kecil oleh aparat. 

 


 

 

Salah satu pemilik warung pinggir jalan menyatakan turunnya pendapatan yang biasanya bisa mencapai 200 ribuan hanya mendapatkan 17 ribu saja. 

 

"Pengunjung warung pun menjadi sangat berkurang. Ini saja baru dapat 17 ribu, setelah  jalan ditutup total. Kenapa jalan jalan kecil ini yang ditutup ya. Sementara jalur Tol dan By Pass kota tidak ditutup.." kata satu Pedagang di lingkungan Kali Brantas Sidoarjo, Jawa TImur (07/05).  

 

Para pedagang merasa heran dengan penutupan jalur akses alternatif yang kecil, sementara jalur-jalur bebas hambatan, TOL dan By pass terkesan dibiarkan tidak ditutup. (ESW/V)

 


Lihat Juga :

NEWS UP DATE