
PT Telekomunikasi Indonesia, tbk. melakukan perombakan besar-besaran di jajaran Direksi dan Komisaris (19/06/2020). Seluruh jajaran Direksi Telkom yang diangkat satu tahun yang lalu (24/5/2019) dirombak total oleh RUPS dengan kendali Menteri BUMN, Erick Thohir. Hanya Ririek Ardhiansyah yang bertahan di posisi Direktur Utama dan Edi Witjara yang bergeser dari Direktur Human Capital Management menjadi posisi Direktur Enterprise dan Business Service. Sementara posisi direksi yang lain diganti total. Berikut susunan Direksi Telkom yang baru
Direktur Utama: Ririek Adriansyah
Direktur Wholesale & International Service: Dian Rachmawan
Direktur Human Capital & Management: Afriwandi
Direktur Keuangan: Heri Supriadi
Direktur Consumer Service: FM Venusiana R
Direktur Enterprise & Business Service: Edi Witjara
Direktur Network & IT Solution: Herlan Wijanarko
Direktur Digital Business: Muhammad Fajrin Rasyid
Direktur Strategic Portfolio: Budi Setyawan Wijaya
Sementara itu Komisaris Telkom juga mengalami perombakan yang serius, meskipun tidak semua anggota Komisaris diganti. Berikut adalah Susunan Komisaris PT Telkom yang baru.
Komisaris Utama : Rhenald Kasali
Komisaris: Rizal Mallarangeng
Komisaris: Alex Denni
Komisaris: Ismail
Komisaris: Marcelino Pandin
Komisaris Independen: Candra Arie Setiawan
Komisaris Independen: Wawan Iriawan
Komisaris Independen: Ahmad Fikri Kisworo
Komisaris Independen: Marsudi Wahyu Kisworo
Menteri BUMN Erick Thohir Sempat melakukan perang dingin dengan Telkom, sejak pengangkatan Erick Thohir akhir tahun yang lalu di jajaran Kabinet Indonesia maju. Erick Thohir pertengahan Februari yang lalu (12/02/2020) mengatakan bahwa 70 persen pendapatan Telkom berasal dari deviden yang didapat dari Telkomsel. Artinya selama ini PT Telkom telah gagal menciptakan keuntungan dari hasil usahanya sendiri. Telkom hanya berhasil memberikan keuntungan 30 % saja dari seluruh keuntungan yang dibukukan ke negera.
"Tuduhan" Telkom sebagai pendompleng "Telkomsel" yang dilontarkan Erick, sempat menjadi viral dan pembicaraan serius di lingkungan BUMN. Beberapa pengamat pro Telkom menganggap bahwa Menteri BUMN gagal memahami bahwa keberhasilan Telkomsel selama ini adalah karena mendompleng Telkom, bukan sebaliknya. Penggantian besar-besaran jajaran Direksi Telkom kali ini meninggalkan kesan yang mendalam sebagai akibat "perang dingin" ketidak mengertian yang berlanjut dengan adu kekuasaan dan politik. (VIJAY).
"Tuduhan" Telkom sebagai pendompleng "Telkomsel" yang dilontarkan Erick, sempat menjadi viral dan pembicaraan serius di lingkungan BUMN. Beberapa pengamat pro Telkom menganggap bahwa Menteri BUMN gagal memahami bahwa keberhasilan Telkomsel selama ini adalah karena mendompleng Telkom, bukan sebaliknya. Penggantian besar-besaran jajaran Direksi Telkom kali ini meninggalkan kesan yang mendalam sebagai akibat "perang dingin" ketidak mengertian yang berlanjut dengan adu kekuasaan dan politik. (VIJAY).
First Published : 03/06/2020.03.59.PM